Blog IoT Stadium

Bisakah IoT Membantu Penghematan Energi di Perkantoran?

Alfan Murtadlo     22 September 2025     Uncategorized @id     0 Comments

Pernahkah Anda masuk ke ruang rapat kantor dan mendapati semua lampu serta pendingin ruangan menyala padahal tidak ada orang di dalamnya? Situasi ini terlihat sepele, tetapi jika terjadi setiap hari di banyak ruangan, pemborosan listrik yang dihasilkan tidaklah kecil. Jika melihat riset dari Universitas Indonesia, disebutkan bahwa perkantoran di Jakarta Selatan memiliki tingkat konsumsi energi untuk pendingin udara sebesar 57%. Yang berarti, beban untuk mendinginkan udara menyita lebih dari setengah konsumsi listrik gedung itu sendiri.

Mengandalkan aturan agar pegawai selalu disiplin mematikan perangkat adalah cara lama yang tidak selalu efektif. Solusi modern adalah dengan Internet of Things (IoT), di mana sistem listrik kantor terhubung dan bisa mengatur dirinya sendiri. Pemantauan dan pengendalian energi berjalan otomatis, real-time, dan jauh lebih efisien.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja IoT untuk membantu penghematan energi di perkantoran?

Cara Kerja IoT untuk Penghematan Energi di Kantor

Secara umum, IoT bekerja dengan menerima data dari sensor-sensor yang tersebar pada area perkantoran. Data yang didapat kemudian dikumpulkan ke gateway, bergantung pada protokol komunikasi yang digunakan (BLE, Wi-Fi LoRaWAN). Kemudian, gateway meneruskan datatersebut ke server untuk diproses pada sistem.

Hasil pemrosesan ini lalu ditampilkan melalui platform atau aplikasi mobile. Dari sinilah pengguna bisa memantau penggunaan energi maupun mengatur sistem automasi. Automasi ini bisa dijalankan secara otomatis, baik berdasarkan jadwal maupun kondisi tertentu. Misalnya, lampu otomatis mati saat ruangan kosong atau AC menyesuaikan suhu sesuai jumlah orang di dalam ruangan.

Contoh Penerapan IoT untuk Hemat Energi di Perkantoran

Penerapan IoT untuk penghematan energi beragam contohnya, mulai dari monitoring komsumsi energi sederhana hingga automasi yang mengeksekusi tugasnya langsung, baik berdasarkan jadwal maupun kondisi tertentu.

Smart Monitoring Energi

Salah satu penerapan paling dasar dari IoT adalah pemantauan energi. Sensor energi dipasang pada panel listrik atau perangkat tertentu untuk merekam konsumsi daya. Data tersebut dikirim ke platform sehingga pengguna bisa melihat pola penggunaan listrik, baik dalam bentuk grafik real-time maupun laporan historis.

Contohnya, sebuah kantor dapat mengetahui bahwa konsumsi listrik paling tinggi terjadi antara pukul 10 pagi hingga 3 sore, terutama disebabkan oleh AC dan komputer. Dengan informasi ini, manajer fasilitas atau gedung bisa mengambil langkah strategis, misalnya dengan menjadwalkan perawatan AC agar lebih efisien atau mematikan perangkat non-esensial di luar jam sibuk.

Contohnya bisa dilihat pada grafik pada platform IoT Stadium yang menampilkan data secara historis. Line chart kami pilih agar para pengguna bisa melihat data lebih mudah. Selain itu, nantinya Anda melakukan seleksi ke salah satu data/ telemetry, untuk melihatnya lebih detail.

Smart Lighting

Lampu kantor sering kali menyala sepanjang hari, meskipun cahaya matahari sudah cukup terang atau ruangan tidak digunakan. Dengan smart lighting, sistem pencahayaan dihubungkan dengan sensor gerak dan sensor cahaya. Hasilnya, lampu bisa otomatis menyala ketika ada orang masuk ruangan, lalu mati ketika ruangan kosong.

Contoh lain yang lebih canggih adalah ketika tingkat pencahayaan lampu dapat disesuaikan berdasarkan kecerahan cahaya alami. Misalnya, saat pagi atau siang hari dengan cahaya matahari yang cukup, lampu akan otomatis meredup untuk menghemat energi. Sebaliknya, saat sore hari atau mendung, intensitas lampu akan meningkat.

Riset yang dilakukan oleh Singapore Management University menunjukkan penerapan smart lighting bisa menghemat energi sebesar 39%.

Smart HVAC

Sistem Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC)  adalah penyumbang konsumsi listrik terbesar di kantor. Dengan IoT, suhu ruangan bisa diatur otomatis sesuai jumlah orang atau kondisi cuaca. Misalnya, AC tidak perlu menyala penuh saat hanya ada sedikit karyawan, atau bisa mati otomatis di luar jam kerja. Ini membantu mengurangi pemborosan besar tanpa mengurangi kenyamanan.

Dengan cara ini, kantor bisa menghemat konsumsi energi HVAC hingga 20–30%, sekaligus menjaga kenyamanan karyawan.

Smart Building

Konsep smart building mengintegrasikan seluruh sistem gedung—pencahayaan, HVAC, lift, keamanan, hingga penggunaan air—ke dalam satu kontrol terpusat berbasis IoT. Artinya, manajer gedung bisa memantau dan mengatur semua sistem ini dari satu dashboard, baik melalui komputer maupun aplikasi mobile.

Contoh penerapan: jika sebuah lantai kosong karena karyawan sedang bekerja dari rumah, sistem secara otomatis menonaktifkan lampu, AC, dan lift menuju lantai tersebut. Atau, ketika sensor mendeteksi penggunaan air berlebih di kamar mandi, sistem akan memberi notifikasi untuk dilakukan pengecekan kebocoran.

Smart building tidak hanya menghemat energi, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan. Bagi perusahaan besar yang menempati gedung bertingkat, manfaat ini bisa terasa sangat signifikan.

Integrasi IoT Dengan AI

Level paling canggih dari penerapan IoT adalah ketika sistem digabungkan dengan kecerdasan buatan (AI). Jika IoT menyediakan data real-time, maka AI menganalisis data tersebut untuk menghasilkan prediksi dan rekomendasi.

Contohnya, AI bisa mempelajari pola kehadiran karyawan: misalnya, pada hari Senin biasanya lebih banyak orang yang bekerja di kantor, sementara di hari Jumat lebih sedikit. Berdasarkan pola ini, sistem dapat menyesuaikan penggunaan AC dan pencahayaan agar lebih hemat energi tanpa mengurangi kenyamanan.

Selain itu, AI juga bisa melakukan prediksi konsumsi energi di masa depan, sehingga perusahaan dapat mengatur strategi pemakaian listrik atau bahkan menyesuaikan kontrak dengan penyedia energi. Integrasi IoT dan AI memungkinkan penghematan yang lebih presisi dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Sebagai contohnya, Google mampu menurunkan biaya sebesar 40% berkat penerapan AI pada sistem data center mereka

Yang Bisa Dilakukan dengan IoT Stadium

IoT Stadium memang belum memiliki fitur integrasi dengan AI, namum platform kami bisa membantu Anda dalam menerapkan beberapa contoh penerapan IoT untuk penghematan energi. Seperti contoh-contoh di bawah ini beberapa diantaranya yang sudah kami terapkan di kantor:

  1. Monitoring Konsumsi Listrik

Anda bisa membuat dan mengatur dashboard pada platform IoT Stadium dengan memilih bagan atau grafik yang kami sediakan untuk memantau aset Anda. Tidak hanya menampilkan angka, fitur ini memungkinkan Anda untuk memilih indikator apa saja yang ingin dilihat dalam satu layar. Misalnya, Anda bisa menampilkan penggunaan listrik harian untuk AC, komputer, dan penerangan secara bersamaan.

Selain itu, grafik real-time membantu Anda mendeteksi anomali sejak awal. Jika tiba-tiba terjadi lonjakan konsumsi listrik di luar jam kerja, sistem akan menampilkannya pada dashboard sehingga bisa segera diinvestigasi—apakah ada perangkat yang lupa dimatikan, atau ada kerusakan yang membuat perangkat membutuhkan daya yang lebih besar dari biasanya. Dimana, Anda bisa mematikan perangkat tersebut melalui dashboard.

  1. Automasi Ruang Meeting

Contoh mudahnya adalah dengan mengatur penjadwalan pada tiap ruang meeting, dimana Anda dapat secara otomatis menyalakan lampu, pendingin udara, dan peralatan presentasi 15 menit sebelum rapat terjadwal dimulai. Saat rapat berakhir, fitur Auto-Reset After-Booking-Ends akan aktif—mematikan semua perangkat yang aktif, mengembalikan ruangan ke keadaan semula, dan menyiapkannya untuk sesi berikutnya.

Untuk bacaan lebih lanjut, bisa dibaca pada artikel Knowledge Base disini.

  1. Automasi Jam Kerja

Optimalkan pengoperasian operasional kantor Anda dengan mengotomatisasi perangkat berdasarkan jadwal kerja para karyawan. Dengan automasi ini, Anda dapat menetapkan konfigurasi yang untuk menghidupkan perangkat-perangkat utama—seperti lampu, atau AC—tepat sebelum jam kerja dimulai, dan mematikan perangkat tersebut secara otomatis beberapa menit setelah jam kerja berakhir.

  1. Smart Lighting dengan Sensor Gerakan

Tingkatkan efisiensi energi dan kenyamanan karwayan dengan menerapkan smart lighting dengan sensor gerakan. Lampu akan menyala secara otomatis saat mendeteksi sensor mendeteksi gerakan, dan akan mati setelah tidak ada lagi gerakan yang terdeteksi setelah periode tertentu. Fitur ini sangat berguna di area dengan pola penggunaan yang tidak teratur, seperti ruang rapat, toilet, atau area gudang.

Ketika digabungkan dengan fitur Auto-Reset After-Booking-Ends, otomatisasi ini menjadi lebih cerdas—memastikan bahwa penggunaan ruangan meeting direset setelah sesi rapat yang dijadwalkan berakhir.

Kesimpulan

Pada akhirnya, penerapan IoT di lingkungan kantor dapat membantu perusahaan dan karyawan untuk memantau dan mengontrol lingkungan kerja mereka dengan mudah. Beberapa otomatisasi juga dapat dilakukan dengan menggabungkan sensor dan aktuator tertentu, seperti: Automasi ruang rapat, Auto-Reset After-Booking-Ends, smart room monitoring, smart lighting dengan sensor gerakan, dan mode hemat energi saat perangkat atau ruangan tidak digunakan.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, platform kami mampu mewujudkannya. Anda hanya perlu menambahkan perangkat dan gateway Anda, lalu koneksikan dengan IoT Stadium, sehingga Anda dapat memantau dan mengontrolnya dari mana saja dan kapan saja.

Kunjungi  blog kami untuk informasi lain seputar teknologi, serta kunjungi halaman knowledge base dan juga halaman dokumentasi API kami untuk penggunaan fitur pada platform kami.

Jangan biarkan keamanan gudang Anda bergantung pada keberuntungan. Mulailah langkah pertama menuju pengawasan cerdas dengan IoT Stadium hari ini!

Leave a comment



IoT Stadium is an IoT-based platform that offers an intuitive and seamless monitoring experience by connecting device locations directly to their actual positions on a real-world map.

Jl. Genteng Kali No. 8,
Surabaya, East Java 60275
Indonesia

© 2025 IoT Stadium. Hak cipta dilindungi undang-undang.