Bayangkan sebuah ruangan kantor dengan Air Conditioner (AC) yang terus menyala meski sudah ditinggalkan karyawannya. Tagihan listrik jelas akan meningkat, dan semua orang bisa langsung menebak penyebabnya. Namun, ada juga pemborosan energi lain yang tidak kasat mata. Misalnya, sebuah exhaust AC mengalami kerusakan komponen sehingga membutuhkan energi lebih besar untuk beroperasi, padahal kenyamanan yang dirasakan pegawai tetap sama.
Inilah jenis pemborosan energi yang sering luput dari perhatian manusia. Untuk mengatasinya, dibutuhkan sistem pemantauan yang lebih interaktif—misalnya dengan sensor IoT—agar penggunaan energi pada perangkat kantor bisa terpantau.
Apakah IoT Efektif untuk Menghemat Energi?
Pertanyaannya adalah, apakah IoT efektif untuk menghemat energi? Jika melihat dari beberapa penerapan yang sukses, jawabannya Adalah ‘Iya’
Lihat saja penerapan pada:
- Smart Building/ Sensor + Kontrol Otomatis
Milesight headquarters menggunakan 350 sensor & dan 126 kamera berteknologi AI yang tersebar pada area seluas 10.400 m2 di kantor mereka. Mereka mampu mencatatkan:
- Penghematan 45% energi tahunan dengan mengature pencahayaan, HVAC dan peralatan lainnya.
- Penghematan 13% penghematan penggunaan air dengan penjadwalan irigasi.
- Peningkatan kepuasan pegawai sebesar 83% karena meningkatnya kenyamanan pada area indoor.
- Penghematan tahunan sebesar USD 46.000 untuk penggunaan listrik
- Smart Buildings dengan Platform IoT + AI + Data Monitoring
Johnson Controls Case Study melalui Accenture & JCI menggunakan platform OpenBlue untuk membuat gedung-gedung pintar. Mereka memperkirakan akan terjadi pengurangan biaya operasional sebesar 20-30%, pengurangan emisi energi 10-20%, dan pengurangan biaya pemeliharaan. - Penelitian Akademik/ Smart Control di Kantor Kecil
Dua mahasiswa dari Cornell University melakukan penelitian simulasi di kantor kecil dengan kontrol termostat pintar + kontrol berdasarkan kehadiran/occupancy bisa mencapai menggunakan control HVAC. Mereka menyatakan bisa terjadi penghematan Listrik sebesar 8,9-20,4%. - Review Smart Buildings & IoT
Artikel dari MDPI: “IoT—A Promising Solution to Energy Management in Smart Buildings” menyebut bahwa teknologi IoT pada pergedungan bisa menurunkan konsumsi energi hingga 30%, dan biaya operasi hingga 20%.
Penerapan IoT untuk Penghematan Energi
Berikut contoh penerapan IoT untuk menghemat energi
1. Smart Lighting
Penerapan smart lighting dengan perangkat IoT memungkinkan lampu menyala atau mati secara otomatis sesuai kondisi ruangan. Sensor kehadiran dapat mendeteksi keberadaan orang, sementara sensor cahaya mampu menyesuaikan intensitas lampu dengan pencahayaan alami dari luar. Dengan cara ini, lampu tidak perlu menyala terus-menerus ketika ruangan kosong atau sudah cukup terang. Studi kasus di Belgia menunjukkan bahwa penerapan smart lighting mampu mengurangi konsumsi energi hingga 50%. Bahkan, ketika sistem ini diterapkan secara menyeluruh dengan manajemen energi yang terintegrasi, penghematan biaya operasional bisa mencapai 84%. Hal ini membuktikan bahwa teknologi sederhana seperti pencahayaan pintar bisa memberi dampak signifikan dalam efisiensi energi.
2. Smart Thermostat
Smart thermostat menjadi salah satu solusi yang semakin populer di pasaran. Perangkat ini dapat terhubung dengan sistem pendingin ruangan (AC) dan perangkat IoT lainnya untuk mengatur temperatur secara cerdas. Pengaturan temperatur tidak lagi bersifat statis, melainkan bisa disesuaikan dengan jadwal harian, tingkat kelembaban, hingga pola penggunaan ruangan. Misalnya, thermostat dapat menurunkan suhu secara otomatis saat ruangan digunakan banyak orang, lalu menyesuaikannya kembali ketika ruangan kosong. Dengan demikian, energi yang digunakan AC menjadi lebih efisien karena selalu selaras dengan kebutuhan aktual, bukan sekadar pengaturan manual yang sering berlebihan.
3. Pemantauan Penggunaan Energi
Pemantauan energi menjadi kunci penting untuk mendeteksi pemborosan listrik yang sering tidak disadari. Dengan bantuan mikrokontroler seperti ESP32 dan sensor PZEM-004T, konsumsi energi dari perangkat besar seperti AC atau pemanas ruangan dapat dipantau secara real time. Jika ditambahkan sensor inframerah untuk mendeteksi pergerakan, sistem ini bahkan bisa menganalisis korelasi antara jumlah orang di ruangan dengan konsumsi energi. Salah satu proyek yang dilakukan oleh mahasiswa ITB membuktikan bahwa pendekatan ini mampu menurunkan konsumsi energi pada kisaran 11% hingga 30%. Angka ini menunjukkan potensi besar dari sistem monitoring sederhana yang bisa diadopsi oleh kantor maupun rumah tangga.
4. Manajemen Energi untuk Industri dan Komersial
Di sektor industri maupun komersial, integrasi IoT dengan sistem manajemen energi terbukti mampu menekan konsumsi listrik secara signifikan. Studi pada gedung pemerintah di DKI Jakarta menunjukkan bahwa penerapan Energy Management System (EMS) berbasis IoT dan grid responsiveness mampu meningkatkan efisiensi energi dan menurunkan biaya listrik hingga sekitar 15–20%. Sementara itu, penelitian pada Apartemen Eksekutif Menteng menemukan bahwa penerapan sistem kontrol pintar berbasis IoT dapat mengurangi konsumsi energi listrik di area umum hingga 19,8%. Lebih jauh lagi, pendekatan gabungan antara IoT dan Machine Learning pada bangunan komersial menunjukkan potensi penghematan energi yang konsisten, dengan beberapa studi melaporkan efisiensi penggunaan energi hingga kisaran 18–25% berkat optimasi otomatis peralatan seperti pendingin udara dan sistem penerangan.
Apa yang Bisa Dilakukan dengan IoT Stadium?
Apa pun perangkat IoT yang Anda gunakan, IoT Stadium hadir untuk membantu memantau berbagai variabel penggunaan energi secara real time, baik di kantor, gudang, maupun pabrik Anda. Melalui dashboard interaktif, Anda bisa dengan mudah melihat pola konsumsi listrik dari tiap perangkat, membandingkan penggunaan energi antar ruangan, hingga mengidentifikasi titik pemborosan energi. IoT Stadium juga memberikan kebebasan, karena Anda bisa memilih sendiri jenis chart atau visualisasi yang paling sesuai dengan kebutuhan pemantauan—mulai dari grafik sederhana, tren historis, hingga peta lokasi perangkat.
Berikut contoh dashboard pemantauan energi pada sebuah pergudangan.
Lebih dari sekadar monitoring, IoT Stadium dilengkapi fitur automasi yang memungkinkan Anda mengatur berbagai skenario penghematan energi secara otomatis. Misalnya, menjadwalkan lampu dan pendingin ruangan agar hanya menyala pada jam kerja, atau mematikan peralatan listrik tertentu di luar jam operasional tanpa perlu intervensi manual. Dengan cara ini, tidak hanya konsumsi energi menjadi lebih efisien, tetapi biaya operasional pun dapat ditekan.
Kesimpulan
Penerapan IoT untuk penghematan energi bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah terbukti memberikan dampak nyata di berbagai sektor. Mulai dari penerangan cerdas yang mampu menekan konsumsi listrik hingga lebih dari 50%, termostat pintar yang menyesuaikan temperatur ruangan secara otomatis, sistem pemantauan energi yang bisa mengurangi penggunaan listrik hingga 30%, hingga manajemen energi skala industri dan komersial yang mencatat efisiensi antara 15–25%. Semua ini menunjukkan bahwa IoT dapat membantu perusahaan, institusi, maupun individu dalam mengurangi pemborosan energi sekaligus menurunkan biaya operasional.
Dengan semakin terjangkaunya perangkat dan platform IoT, peluang untuk mengintegrasikan teknologi ini semakin besar. Langkah kecil seperti mengatur lampu dan pendingin ruangan berbasis sensor dapat menjadi awal yang berdampak besar terhadap efisiensi energi di masa depan. Pada akhirnya, IoT bukan hanya sekadar teknologi, melainkan solusi nyata untuk membangun kebiasaan penggunaan energi yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Kunjungi blog kami untuk informasi lain seputar teknologi, serta kunjungi halaman knowledge base dan juga halaman dokumentasi API kami untuk penggunaan fitur pada platform kami.
Jangan biarkan keamanan gudang Anda bergantung pada keberuntungan. Mulailah langkah pertama menuju pengawasan cerdas dengan IoT Stadium hari ini!